Posted by : Unknown Saturday, January 18, 2014


Abad 21 telah memasuki dasawarsa kedua. Kehidupan terasa semakin rumit. Hal ini karena telah terjadi berbagai peristiwa seperti: globalisasi , perkembangan teknologi yang semakin canggih , migrasi, kompetisi internasional, perubahan pasar, dan tantangan lingkungan dan politik transnasional. Untuk dapat hidup sukses di abad ke-21, siswa sebagai Sumber Daya Manusia (SDM) yang akan menjalani kehidupan masa kini dan masa depan  harus memiliki: pengetahuan, keterampilan dan sikap yang mendukung. Kemampuan yang dianggap mampu mengatasi berbagai masalah pada saat ini  meliputi: keterampilan abad 21, kemampuan berpikir tingkat tinggi, hasil pembelajaran yang lebih dalam , "dan" Berpikir dan kemampuan komunikasi yang kompleks. Tulisan ini , difokuskan pada bagaimana semestinya mengajarkan keterampilan abad 21 dan bagaimana guru dapat secara efektif mengajar mereka.


Apa itu ketrampilan abad 21?

Konsorsium yang terdiri dari Australia, Finlandia, Portugal, Singapura, Inggris, dan Amerika mendefinisikan keterampilan  abad 21 sebagai: pengetahuan, sikap, nilai, dan etika.  Oleh mereka keterampilan abad 21 digolongkan  ke dalam empat kategori yaitu:
Cara Berpikir yang meliputi: kreativitas dan inovasi, berpikir kritis, memecahkan masalah,pengambilan keputusan, dan belajar untuk belajar ( atau metakognisi )
•    Cara Kerja berkaitan dengan:  komunikasi dan kerja sama tim
•   Alat untuk Kerja berupa: pengetahuan umum, teknologi informasi dan komunikasi ( TIK ) dan  keaksaraan
•   Hidup di Dunia yang meliputi: kehidupan bernegara, kehidupan dan karir, tanggung jawab pribadi dan sosial, termasuk kesadaran budaya dan kompetensi .

Definisi lain dikemukakan oleh Tony Wagner (2008), dari Perubahan Kepemimpinan Kelompok Harvard yang mengusulkan bahwa siswa membutuhkan tujuh keterampilan untuk bertahan hidup di abad 21 ini. Ketujuh keterampilan itu adalah:

1 . berpikir kritis dan pemecahan masalah
2 . kolaborasi dan kepemimpinan
3 . kelincahan dan kemampuan beradaptasi
4 . inisiatif dan wirausaha
5 . komunikasi lisan dan tertulis yang efektif
6 . mengakses dan menganalisis informasi
7 . rasa ingin tahu dan imajinasi.

Dalam beberapa tahun terakhir, sistem pendidikan di seluruh dunia juga telah mengembangkan kerangka kerja dengan peningkatan penekanan pada pengembangan keterampilan , pengetahuan, dan sikap yang diperlukan untuk sukses di abad 21 .

Alasan Siswa Perlu Memiliki Keterampilan Abad 21

Ada beberapa alasan baik secara ekonomi maupun kemasyarakatan yang menyebabkan sistem pendidikan perlu mengembangkan keterampilan abad 21 siswa. Dari sisi alasan ekonomi, saat ini dan seterusnya, komputer dan mesin dapat melakukan bermacam-macam pekerjaan yang dilakukan orang yang hanya memiliki pengetahuan dan keterampilan seadanya. Hal ini  berarti, tempat kerja hanya membutuhkan sedikit orang dengan keahlian dasar, tapi lebih banyak orang dengan keterampilan berpikir tingkat tinggi. Selanjutnya, penawaran dan permintaan tenaga kerja di pasar global maupun nasional atau local nantinya akan cenderung meningkat bagi pekerja yang memiliki kompetensi berpikir kompleks dan kemampuan berkomunikasi untuk memecahkan masalah baru dan lingkungan .

Dari sisi kemasyarakatan, saat ini dan seterusnya siswa perlu belajar bagaimana dan mengapa mereka menjadi warga negara. Untuk hal ini berarti, mereka perlu dibekali pengetahuan dan keterampilan  berpikir kritis supaya mereka dapat, menganalisis berita, mengidentifikasi bias, dan memberikan suara dengan cara yang berpendidikan. Mereka harus mampu memecahkan masalah sehingga mereka dapat mengusulkan atau meninjau kebijakan untuk mengatasi tantangan sosial. Mereka harus mampu untuk bekerja dengan orang lain jika mereka ingin berfungsi efektif sebagai juri atau berpartisipasi dalam kampanye politik. Mereka harus mampu berkomunikasi secara efektif baik lisan maupun tertulis sehingga mereka dapat berbagi pendapat mereka secara terbuka, membela hak-hak mereka dan mengusulkan kebijakan baru.

Ke depan, masalah migrasi global secara besar-besaran, penggunaan internet, penerbangan jarak jauh, pasar internasional akan saling tergantung. Demikian juga ketidakstabilan iklim, perang internasional, dan faktor lain juga akan saling bergantung. Hal ini mengingatkan kita bahwa negara-negara, negara bagian, dan individu adalah bagian dari ekonomi global yang saling berhubungan dalam ekosistem, jaringan politik dan bahwa orang-orang adalah bagian dari komunitas global. Keterkaitan ini menuntut siswa/mahasiswa di seluruh dunia untuk belajar bagaimana berkomunikasi, berkolaborasi, dan memecahkan masalah dengan orang-orang di luar nasionalnya. Hal ini juga berarti, tanpa keterampilan abad ke-21, warga tidak akan bisa melaksanakan hak dan tanggung jawabnya untuk berkontribusi terhadap globalisasi masyarakat yang sehat.

Alasan-alasan di atas akan memotivasi siswa untuk mengembangkan keterampilan abad 21 dari perspektif yang berbeda, tetapi mereka tidak berselisih. Sebaliknya, mereka saling melengkapi satu sama lain karena keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk terlibat dalam bidang ekonomi, sipil, dan global hampir sepenuhnya tumpang tindih .

Hambatan Pengembangan Keterampilan Abad 21 di Indonesia?

Tidak dapat dipungkiri bahwa sampai saat ini sebagian besar guru di Indonesia dalam pembelajaran masih sangat dominan menyampaikan pengetahuan faktual kepada siswa melalui ceramah dan buku teks. Model ini memang tampak sangat efektif karena materinya akan dapat selesai tepat waktu. Namun pembelajaran seperti ini hanya memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar informasi tetapi  tidak memiliki banyak berlatih menerapkan pengetahuan untuk konteks yang baru, berkomunikasi dalam cara yang kompleks, menggunakannya untuk memecahkan masalah, atau menggunakannya sebagai platform untuk mengembangkan kreativitas yang merupakan ciri pengembangan keterampilan abad 21. Oleh karena itu, pembelajaran seperti ini bukan cara yang efektif untuk pengembangan keterampilan abad 21. Pembelajaran seperti ini justru yang menjadi penghambat berkembangnya keterampilan abad 21 siswa. Penghambat berikutnya adalah penilaian yang lebih sulit daripada penilaian pembelajaran faktual.

Dari uraian di atas, dapat dikemukakan hal-hal sebagai berikut yaitu untuk dapat bersaing secara global siswa sebagai sumber daya manusia (SDM) yang berperan sebagai ujung tombak dalam pergaulan dunia perlu dibekali keterampilan abad 21. Untuk mengatasi hambatan pengembangan keterampilan abad 21 tersebut guru perlu melakukan revolusi pembelajaran dan penilaian supaya mampu membekali siswa keterampilan abad 21. Pengembanagan keterampilan abad 21 membutuhkan perhatian eksplisit terutama dari pemerintah dalam menyusun kebijakan pembelajaran dan penilaian. Penilaian model UN tidak akan mengukur keterampilan abad 21.


Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © INOVASI PENDIDIKAN - Skyblue - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -